Pembakaran Al-Quran
JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Umat Islam di Indonesia mengancam akan melakukan tindak balasan terhadap Pendeta Terry Jones yang berencana melakukan pembakaran kitab suci Al Quran di Florida, Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththath dalam diskusi bersama Gerakan Peduli Pluralisme menyikapi ajakan pembakaran Al Quran oleh Jones pada 11 September mendatang.
Al Khaththath menegaskan, dalam hukum syariat Islam, hukuman bagi siapa pun yang menghina Nabi Muhammad SAW adalah hukuman mati. Satu-satunya cara agar Jones selamat adalah dengan bertobat dan mengakui Islam sebagai agamanya.
"Siapa pun yang menghina Nabi Muhammad SAW pantas dihukum mati, baik itu Muslim maupun non-Muslim. Khusus untuk non-Muslim seperti Jones, satu-satunya kesempatan untuknya adalah jika dia masuk Islam," kata Al Khaththath.
Al Khaththath berharap agar rencana dan ajakan Jones itu tidak jadi dilakukan. Untuk itu, pihaknya menyerukan kepada Pemerintah Amerika Serikat agar mereka membatalkan rencana tersebut dengan cara menangkap Jones.
Isu pembakaran Al Quran mengemuka di situs jejaring sosial Facebook beberapa waktu lalu. Jones yang memimpin kelompok Dove World Outreach Center di Florida mengajak setiap orang untuk membakar Al Quran karena menganggap Islam sebagai ajaran yang salah dan menjerumuskan.
Aksi tersebut sekaligus untuk memperingati aksi terorisme di gedung World Trade Center pada 11 September 2001.
Niat membakar Al Quran sebagaimana hasrat Pastor Terry Jones dan pengikutnya adalah tindakan tidak patut, kritik Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton. Sebagaimana warta AP pada Rabu (8/9/2010), Clinton mengemukakan hal itu dalam pertemuan di Dewan Hubungan Internasional AS di Washington.
"Tindakan itu sama sekali tidak mewakili Amerika Serikat," kata Clinton menegaskan.
Bertolak dari situlah, Clinton mendesak Terry Jones untuk membatalkan aksi yang sedianya bakal dilakukan pada Sabtu (11/9/2010) itu. Pilihan pada hari tersebut terkait dengan peringatan sembilan tahun tragedi 11 September. "Ingat, tindakan itu bakal memunculkan risiko bagi AS dalam hubungan internasionalnya," kata Hillary Clinton.
Selain itu, Kedutaan AS di Pakistan juga mengecam. Pembakaran Al Quran yang akan dilakukan sebuah gereja di Florida yang dipimpin Pendeta Terry Jones, sebut Kedutaan AS, merupakan tindakan tidak terhormat dan tidak toleran.
Sehari sebelumnya, Komandan Pasukan AS di Afghanistan Jenderal David Petrateus juga menyerang rencana itu. Kata sang jenderal, aksi pembakaran Al Quran akan membahayakan tentara AS yang sedang bertugas di sana.
Tetapi Pendeta Jones tak mau mundur selangkah pun. Ketika diwawancarai CNN, dia malah meminta Jenderal Petrateus untuk lebih tegas menghadapi kelompok Islam fundamentalis.
“Jenderal perlu menunjukkan jarinya ke kelompok Islam radikal dan meminta mereka tutup mulut. Katakan kepada mereka untuk berhenti, katakan pada mereka kita tidak akan membungkuk di hadapan mereka,” ujarnya.
Pemerintah Amerika Setrikat tampaknya kesulitan menekan keinginan sekelompok warga negara itu untuk membakar Al Quran dalam perayaan sembilan tahun serangan WTC, New York, 11 September mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar